**Kimmich Geram: Kekalahan Jerman dari Prancis Ungkap Luka Lama dan Masalah Mental****Lyon, Prancis** – Joshua Kimmich, gelandang andalan Jerman, tak mampu menyembunyikan kekecewaannya usai kekalahan memilukan 2-0 dari Prancis dalam perebutan tempat ketiga UEFA Nations League.

Dalam pertandingan yang seharusnya menjadi ajang penebusan dosa, *Die Mannschaft* justru menampilkan performa yang jauh dari kata memuaskan.

“Kami gagal mengamankan tempat ketiga setelah penampilan yang benar-benar lesu,” ujar Kimmich dengan nada frustrasi, usai pertandingan di Groupama Stadium.

“Saya tidak bisa menerima ini.

Kami tidak menunjukkan determinasi yang cukup, dan itu sangat mengecewakan.

“Kekalahan ini bukan sekadar hasil akhir yang buruk.

Ini adalah cerminan dari masalah yang lebih dalam yang menghantui timnas Jerman dalam beberapa tahun terakhir.

Setelah tersingkir memalukan di babak grup Piala Dunia 2018 dan 2022, serta performa mengecewakan di EURO 2020, harapan untuk melihat kebangkitan Jerman di bawah asuhan pelatih baru, Julian Nagelsmann, kembali pupus.

“Kami selalu memiliki masalah yang sama,” keluh Kimmich.

“Kami bermain bagus di beberapa momen, tetapi tidak konsisten.

Kami kurang memiliki mentalitas pemenang, dan itu harus diubah jika kami ingin kembali menjadi tim yang disegani.

“Analisis mendalam menunjukkan bahwa Jerman memang memiliki penguasaan bola yang lebih tinggi (62%) dibandingkan Prancis.

Namun, penguasaan bola saja tidak cukup.

Statistik menunjukkan bahwa *Die Mannschaft* hanya melepaskan 3 tembakan tepat sasaran dari 12 percobaan, berbanding 5 dari 9 percobaan yang dilakukan Prancis.

Efektivitas di depan gawang menjadi pembeda krusial dalam pertandingan ini.

Lebih dari sekadar statistik, yang paling mencolok adalah kurangnya semangat juang dan kreativitas di lini depan.

Serangan Jerman terasa monoton dan mudah diprediksi, sementara lini belakang mereka terlihat rapuh dan rentan terhadap serangan balik cepat Prancis.

Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya melihat jelas bahwa masalah Jerman bukan hanya soal taktik atau kualitas individu pemain.

Ini adalah masalah mental.

Para pemain terlihat kehilangan kepercayaan diri dan kurang memiliki keyakinan untuk memenangkan pertandingan-pertandingan penting.

Kimmich, sebagai salah satu pemain senior dan pemimpin di tim, menyadari betul permasalahan ini.

“Kami harus lebih berani mengambil risiko, lebih agresif dalam merebut bola, dan lebih fokus dalam memanfaatkan peluang,” tegasnya.

“Ini bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga tentang mentalitas.

“Kekalahan ini menjadi alarm bagi Nagelsmann dan seluruh tim.

Jika mereka tidak segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah mental dan meningkatkan determinasi di lapangan, Jerman akan terus terpuruk dan semakin jauh dari harapan untuk kembali menjadi kekuatan dominan di sepak bola Eropa.

Masa depan Jerman masih menjadi tanda tanya besar.

Namun, satu hal yang pasti: perubahan radikal diperlukan, dimulai dari perubahan mentalitas para pemain.

Hanya dengan begitu, *Die Mannschaft* dapat kembali ke jalur yang benar dan memenuhi ekspektasi para penggemar setia mereka.