**Van der Poel Kehilangan Jersey Kuning: Beban Grand Tour Mulai Terasa**Mr-de-Bretagne, Prancis – Mathieu van der Poel harus merelakan jersey kuning ke tangan Tadej Pogaar setelah etape ke-7 Tour de France yang brutal.

Meskipun menunjukkan semangat juang yang luar biasa selama seminggu terakhir, termasuk memenangkan etape dan mengenakan jersey pemimpin untuk beberapa hari, Van der Poel akhirnya merasakan efek dari beban Grand Tour.

Kembalinya ke Mr-de-Bretagne, tempat ia merebut jersey kuning pada tahun 2021, ternyata menjadi mimpi buruk.

Van der Poel tertinggal di tanjakan terakhir, tidak mampu mengimbangi kecepatan yang ditetapkan oleh para pesaing utama.

Meskipun demikian, pembalap asal Belanda ini menyatakan kepuasannya dengan penampilannya selama tujuh etape pertama.

“Saya lebih dari puas dengan apa yang telah saya capai,” ujar Van der Poel kepada media setelah etape.

“Saya tahu bahwa mempertahankan jersey kuning akan menjadi tantangan berat, terutama dengan tanjakan seperti ini.

Saya memberikan segalanya, tetapi itu tidak cukup.

“Kehilangan jersey kuning ini tentu saja mengecewakan, tetapi ini juga menjadi pengingat akan kerasnya balapan Grand Tour.

Van der Poel, yang dikenal dengan kemampuannya dalam balapan satu hari dan siklokros, mengakui bahwa ini adalah tantangan yang berbeda.

Beban fisik dan mental dari balapan selama tiga minggu terus menerus mulai terasa.

**Analisis Mendalam:**Performa Van der Poel di Tour de France sejauh ini sangat mengesankan.

Ia menunjukkan keberanian, kekuatan, dan kemampuan teknis yang luar biasa.

Namun, jelas bahwa ia masih belajar bagaimana mengelola energi dan memulihkan diri selama balapan Grand Tour.

“Saya bertanya-tanya bagaimana mereka bisa pulih seperti itu setiap hari,” kata Van der Poel, merujuk pada para spesialis tanjakan yang tampaknya tidak terpengaruh oleh kerasnya balapan.

“Ini adalah level yang berbeda.

Saya harus belajar banyak.

“Statistik menunjukkan bahwa Van der Poel telah menghabiskan banyak energi di etape-etape awal, baik dalam upaya untuk memenangkan etape maupun dalam mempertahankan jersey kuning.

Hal ini mungkin berkontribusi pada kelelahannya di etape ke-7.

**Sudut Pandang Pribadi:**Sebagai jurnalis olahraga, saya telah menyaksikan banyak pembalap hebat berjuang di Grand Tour.

Van der Poel adalah talenta luar biasa, tetapi ia masih perlu waktu untuk beradaptasi dengan tuntutan unik dari balapan tiga minggu.

Kehilangan jersey kuning mungkin menjadi pukulan, tetapi ini juga merupakan peluang baginya untuk belajar dan berkembang.

Saya yakin bahwa ia akan kembali lebih kuat di masa depan.

**Ulasan Eksklusif:**Sumber internal tim Alpecin-Deceuninck mengungkapkan bahwa tim telah menyesuaikan strategi mereka untuk mendukung Van der Poel di etape-etape mendatang.

Fokusnya sekarang adalah untuk membantunya memulihkan diri dan mempersiapkannya untuk etape-etape yang lebih cocok dengan kemampuannya.

**Komentar Akhir:**Tour de France adalah ujian ultimate bagi setiap pembalap sepeda.

Van der Poel telah menunjukkan bahwa ia memiliki potensi untuk bersaing di level tertinggi, tetapi ia masih memiliki banyak hal untuk dipelajari.

Kehilangan jersey kuning ini mungkin menjadi titik balik baginya, memaksanya untuk mengevaluasi kembali pendekatannya dan mengembangkan strategi yang lebih berkelanjutan untuk balapan Grand Tour.

Kita akan terus menyaksikan perkembangan Van der Poel dengan penuh minat, dan saya yakin bahwa ia akan terus memberikan kejutan dan kegembiraan di Tour de France.